Organisasi secara terminologi
Organisasi secara etimologi (lugowi) berasal dari kata
“organum” yakni alat, bagian dari anggota atau badan. Sedangkan secara
terminologi (istilah) bisa diartikan:
1.
Susunan yang teratur dan berdisiplin
2.
Persatuan sesuatu atau keadaan dipersatukan
sehingga orang bisa bekerja sama.
3.
Caranya bagian- bagian dari suatu keseluruhan
disusun
4.
Kelompok manusia yang bersatu untuk melakukan
pekerjaan tertentu
5.
Perpaduan secara sistematis dari bagian- bagian
yang saling ketergantungan atau keterkaitan untuk membantu suatu kesatuan yang
bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan
yang telah ditentukan
6.
Aktivitas- aktivitas menyusun dan membentuk
hubungan sehingga terwujudlah kesatuan- kesatuan usaha dalam mencapai maksud
dan tujuan
7.
Suatu sistem kerjasama yang dilaksanakan oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama
8.
Berhimpunnya sejumlah orang untuk melakukan
kerjasama dengan seorang sebagai pimpinan, lainnya sebagai anggota dan terikat
oleh aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu
9.
Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerjasama dan secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu
tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat orang/ beberapa orang
yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang disebut bawahan
Ciri – ciri organisasi
Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting
dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai
dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit
seperti organisasi pemerintahan.
Adapun ciri-ciri organisasi :
1.
Mempunyai tujuan & sasaran
2.
Mempunyai keterikatan format dan tata tertib
yang harus ditaati
3.
Adanya kerja sama dari sekelompok orang
4.
Mempunyai koordinasi tugas dan wewenang
Menurut Berelson dan
Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Formalitas
Merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan
tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur,
kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
2.
Hierarkhi
Merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan
dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada
anggota biasa pada organisasi tersebut.
3.
Besarnya dan Kompleksnya
Dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota
sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal),
gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi
lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu. Ada juga yang
menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan
dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
a.
Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi)
jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan
pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama.
Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan
yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi
anggotanya.
b.
Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan
cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang
jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan
pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain
sebagainya.
c.
Keanggotaan formal, status dan peran. Pada
setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan
batasan yang telah disepakati bersama.
Manajemen dan Organisasi
Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal dari
bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal.
Mary
Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky
W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pengertian Organisasi
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon -
alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan
bersama. Dalam ilmu – ilmu social organisasi dipelajari oleh periset dari
berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi
dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi
organization (organizational studies), perilaku organisasi (organizational
behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).
Definisinya adalah Terdapat beberapa teori
dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada
pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah
dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis,
terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber
(uang, material, lingkungan) sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa
pengertian organisasi sebagai berikut :
Stoner mengatakan
bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James
D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester
I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena
dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta
tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut
terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang
dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan
kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai
anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu
organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan
ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi
menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada
saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara
relatif teratur.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar